Sejak pertama ditemukan virus telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup besar, demikian juga program Antivirus yang ada. Sayangnya perkembangan Antivirus biasanya hanya mengejar perkembangan virus dan bukan berusaha mendahuluinya. Antivirus yang ketinggalan (teknologinya) justru dapat mengundang bahaya bagi pemakai.
Ketika virus-virus berhasil dideteksi keberadaannya, virus-virus yang
baru selalu bermunculan dengan teknologi yang lebih canggih yang membuat
antivirus menjadi tak berdaya . Antivirus yang lama misalnya, selalu
dapat di-’tipu’ dengan teknologi stealth, dengan demikian ketika
antivirus ini berusaha mendeteksi file-file yang lain, virus yang
stealth tadi justru menyebarkan dirinya ke setiap file yang diperiksa.
Di berbagai majalah tentunya Anda sering melihat adanya program-program
antivirus ” satuan ” (spesifik) yang tujuannya untuk mendeteksi satu
jenis virus. Biasanya para pembuat antivirus tidak memberitahukan
cara-cara yang benar untuk menggunakan program antivirus ini, padahal
antivirus spesifik memiliki risiko yang besar jika tidak digunakan
secara benar.
Antivirus spesifik hanya mampu mendeteksi satu jenis virus (dan mungkin
beberapa variannya) dan biasanya mampu melumpuhkan virus di memori. Jika
Anda menemukan suatu virus dan Anda yakin nama virusnya Anda bisa
menggunakan Antivirus semacam ini, namun jika Anda tidak tahu, sebaiknya
jangan coba-coba. Jika ternyata virus yang aktif adalah virus lain, yang
tentunya tidak terdeteksi oleh antivirus ini, maka antivirus tersebut
justru dapat menyebarkan virus yang ada ke seluruh file program yang
diperiksanya.
Bahaya yang lebih menakutkan adalah jika antivirus salah mendeteksi
suatu virus dan salah membersihkannya sehingga file program yang Anda
coba untuk perbaiki justru menjadi rusak. Kejadian ini pernah terjadi
misalnya pada kasus virus DenHard, virus ini benar-benar mirip dengan
die hard, namun virus ini menggunakan teknik yang berbeda untuk
mengembalikan header file yang asli, beberapa antivirus yang berusaha
membersihkannya justru merusakkan file program tempat virus itu berada.
Selain terjadi pada kasus virus DenHard, kasus inipun pernah (dan
mungkin masih akan terus) terjadi pada beberapa virus. Salah satu alasan
para pembuat virus membuat virus yang mirip adalah supaya virus tersebut
sulit dibersihkan, karena para pembuat antivirus tidak suka jika
virusnya dapat dengan mudah dibersihkan oleh user.
SUMBER BAHAYA PROGRAM ANTIVIRUS
Program Antivirus bisa berbahaya karena sebab-sebab berikut:
* Beberapa program antivirus hanya menggunakan teknik sederhana yang
bisa dengan mudah di-tipu oleh pembuat virus Misalnya program
antivirus hanya memeriksa beberapa byte di awal virus, pembuat
virus bisa saja membuat virus versi lain yang sama di bagian awal
tetapi berbeda di bagian-bagian yang penting, misalnya di rutin
enkripsi/dekripsi header file asli. Ini akan membuat program
antivirus menjadi perusak file bukan penyelamat file. Beberapa
antivirus juga dapat di tipu dengan mengubah-ubah file signature
antivirus. File signature merupakan file yang berisi ID dari
setiap virus yang dikenal oleh antivirus, jika ID tersebut di ubah
maka antivirus tidak akan mengenalnya. Antivirus yang baik
seharusnya dapat memeriksa jika file signature-nya berubah.
* Program Antivirus tidak membuat backup file yang dibersihkan.
Sering program antivirus (terutama yang spesifik) tidak
menyediakan sarana untuk membuat backup file yang dibersihkan,
padahal ini sangat penting andaikata proses pembersihan gagal.
* Program Antivirus tidak melakukan self check. Self check itu
perlu, program antivirus dapat saja diubah oleh orang lain sebelum
sampai ke tangan pengguna. Program-program antivirus komersial
biasanya melakukan self check untuk memastikan dirinya tidak
diubah oleh siapapun, namun ada juga yang tidak dan ini berbahaya.
Pada program-program antivirus lokal, yang sering disertakan pada
beberapa artikel komputer, biasanya menyertakan source code-nya,
sebaiknya Anda mengcompile sendiri source tersebut jika Anda ragu
pada keaslian file exe-nya.
* Program Antivirus residen bisa di matikan dengan mudah Antivirus
residen yang baik seharusnya tidak bisa dideteksi dan di uninstall
dengan mudah. Contoh antivirus residen yang kurang baik adalah
VSAFE (ada di paket DOS). VSAFE bisa dideteksi dan dimatikan
dengan menggunakan interrupt (coba Anda pelajari/debug program
vsafe yang ada di DOS agar Anda mengerti). Pemakai akan
mendapatkan rasa aman yang palsu dengan menggunakan antivirus
semacam ini. Tidak ada rasa aman justru lebih baik dari rasa aman
yang palsu.
* Program antivirus tidak memberi peringatan kadaluarsa. Seiring
dengan berjalannya waktu, virus-virus yang bermunculan semakin
banyak dan tekniknya semakin canggih. Program antivirus yang baik
sebaiknya memberi peringatan jika Antivirus yang digunakan sudah
terlalu out of date. Ini penting supaya kejadian antivirus yang
menyebarkan virus tidak terulang.
INILAH YANG PERLU ANDA LAKUKAN SEBAGAI PENGGUNA
Sebagai pengguna program antivirus ada beberapa hal yang bisa Anda
lakukan untuk meminimalkan risiko penggunaan antivirus
1. Carilah antivirus yang baik, baik di sini artinya program tersebut
dapat dipercaya untuk mendeteksi dan membasmi berbagai virus yang
ada. Jangan terbuai dengan janji-janji yang ditawarkan para vendor
antivirus, dan jangan terbuai juga dengan nama merk yang cukup
terkenal. Cobalah cari perbandingan antara berbagai antivirus di
berbagai majalah / situs di internet.
2. Gunakan selalu Antivirus terbaru, Anda bisa mendapatkannya dari
Internet atau dari beberapa majalah. Antivirus yang lama memiliki
risiko yang besar jika digunakan (lebih dari 6 bulan sudah sangat
berbahaya).
3. Buatlah cadangan untuk data dan program Anda yang penting.
4. Lakukan proses pembersihan virus dengan benar jika Anda menemukan
virus
5. Pastikan program Antivirus yang Anda dapat adalah yang asli, ada
kemungkinan seseorang telah mengubah antivirus tersebut, atau
mungkin menularinya dengan suatu virus.
6. Hubungi ahlinya jika Anda merasa tidak dapat mengatasi virus di
komputer atau jaringan Anda.
Langkah proses pembersihan yang baik adalah sebagai berikut:
Jika Anda menjalankan komputer pribadi
1. Boot komputer Anda dengan disket startup yang bersih dari virus
(dan di write protect)
2. Jalankan program virus scanner/cleaner pada sebuah file yang
terinfeksi
3. Coba jalankan file tersebut, jika file tersebut menjadi rusak,
jangan teruskan lagi
4. Jika program dapat berjalan lancar, cobakan sekali lagi pada
beberapa file (cari yang ukurannya kecil, yang sedang dan yang
besar). File yang ukurannya besar perlu di-check, biasanya file
ini mengandung internal overlay yang membuat filenya rusak jika
terkena virus.
Jika Anda adalah Admin jaringan, sebaiknya Anda mengambil sampel virus
ke disket dan mencoba untuk membersihkannya di komputer lain, ini
dilakukan untuk tidak mengganggu pekerjaan yang mungkin sedang dilakukan
oleh orang lain. Hal ini juga untuk mengantisipasi, kemungkinan adanya
virus baru yang mirip dengan virus lain (bayangkan apa jadinya jika
terjadi salah pembersihan sehingga seluruh program di jaringan menjadi
tidak bisa dipakai!). Jika gagal dibersihkan Anda perlu memanggil
ahlinya untuk menangani, atau mencari informasi lebih lanjut di
Internet. Percobaan pada beberapa file tujuannya untuk mencegah salah
deteksi dan atau salah perbaikan oleh program antivirus. Jika virus
dianggap berbahaya dan aktivitas menggunakan jaringan bisa ditunda
sementara, mungkin untuk sementara jaringan dimatikan.
SEBAGAI PROGRAMMER INI YANG PERLU ANDA LAKUKAN
Saat ini untuk menjadi programmer antivirus yang baik tidaklah mudah,
Anda perlu tahu teknik-teknik pemrograman virus yang setiap hari semakin
bertambah sulit. Program antivirus yang Anda buat sebaiknya juga
mengikuti perkembangan teknologi virus. Untuk membuat program antivirus
yang baik tidaklah mudah, namun ada beberapa hal yang perlu Anda ingat
sebagai pembuat Antivirus jika Anda ingin program Anda dipakai orang
lain, dan tidak membahayakan orang tersebut
1. Program Anda sebaiknya bisa mematikan virus di memori, dan dapat
memberi peringatan jika ada sesuatu yang aneh di memori komputer
pemakai (misalnya besar base mem kurang dari 640 Kb)
2. Dalam membuat ID virus pilihlah beberapa lokasi, lokasi yang baik
adalah di awal virus dan di bagian penting virus (misalnya di
bagian dekripsi header program asli) ini untuk memastikan tidak
ada yang mengubah lokasi dan sistem enkripsi (jika ada) header
program asli.
3. Jika data/header di enkrip, verifikasikan data yang didapat dari
perhitungan, misalnya lihat apakah CS dan IP asli yang di dapat
dari perhitungan masih dalam batas besar file, atau apakah
instruksi JMP pertama di file COM masuk akal (kurang dari panjang
file).
4. Buat cadangan file jika file yang dibersihkan dikhawatirkan rusak
5. Lakukan self check di awal program. Jika tidak seluruh bagian
program bisa di self check, bagian ID virus perlu diperiksa apakah
berubah atau tidak (misalnya dengan checksum).
6. Buatlah penjelasan yang jelas tentang cara penggunaan antivirus
7. Jika program hanya dapat dijalankan di DOS periksalah selalu
ketika program dijalankan apakah program tersebut benar-benar
berjalan di DOS
8. Jika ingin membuat program antivirus residen, jangan memakai ID
virus yang tidak terenkripsi di memori, antivirus lain yang tidak
mengenal antivirus Anda tersebut, justru akan menganggap adanya
sebuah (atau beberapa buah) virus aktif di memori. Hal ini bisa
terjadi, karena beberapa antivirus memeriksa seluruh memori
terhadap adanya ID virus.
9. Untuk antivirus yang non residen teknik no 8 juga perlu digunakan,
ini perlu agar program antivirus yang lain tidak mengira program
ini terkena virus. Kadang-kadang program juga meninggalkan bekas
di memori, yang mungkin bisa dicurigai oleh antivirus lain sebagai
virus. Jika Anda tidak ingin menerapkan teknik tersebut, Anda bisa
menghapus memori variabel ID virus setelah selesai digunakan.
10. Jika mungkin, untuk virus yang polimorfik gunakan metode heuristic
(dan atau emulasi) untuk men-scan dan teknik emulasi untuk
mendekrip, atau mengembalikan program asli.
Seharusnya 10 hal tersebut cukup, Anda bisa menambahkan sendiri hal
tersebut jika perlu. Misalnya masalah kecepatan scanning dan lain-lain.
Simpulan dan penutup
Kiranya setelah membaca artikel di atas, para pemakai dan programmer
antivirus dapat mendapatkan pengetahuan yang baru mengenai antivirus
komputer. Sebagai pemakai antivirus, Anda harus lebih hati-hati, dan
dengan rajin mengupdate antivirus Anda. Hal ini sangat perlu dilakukan,
terutama bagi Anda yang terhubung ke Internet, sudah banyak virus yang
menyebarkan dirinya lewat e-mail, dan dengan memanfaatkan beberapa bug
dari perangkat email client Anda beberapa virus dapat menyebar tanpa
Anda sadari (saat artikel ini dibuat, ada laporan dari sumber yang
terpercaya bahwa ada bug di outlook yang memungkinkan attachment di
eksekusi tanpa diketahui user).
Bagi para programmer antivirus, kiranya Anda tergerak untuk mempelajari
lagi lebih banyak mengenai teknik-teknik virus, dan teknik-teknik untuk
membasminya. Saat ini penulis virus di Indonesia belum terlalu banyak,
tapi nanti ketika muncul berbagai virus dengan teknologi tinggi buatan
bangsa sendiri, tentunya kita harus bisa membasminya (dengan baik dan
benar tentunya), tidakkah kita akan malu, jika harus menggantungkan diri
pada antivirus buatan luar negeri?.
Artikel ini bukanlah artikel yang lengkap mengenai pembuatan program
antivirus yang baik, juga bukan tutorial yang lengkap mengenai
penggunaan antivirus dengan baik dan benar, melainkan hanya sebuah
artikel singkat agar para pemakai dan programmer lebih mewaspadai virus
dengan lebih memperhatikan aspek antivirusnya.
*Penulis: Yohanes Nugroho*
(klik-kanan.com)
Judul asli: Bahaya program antivirus
Catatan admin:
Artikel ini dibuat tahun 2002, jadi apakah program antivirus yg terbaru telah mengatasi ini?. Sepengetahuan kami, pencarian update artikel sejenis yang membahas hal ini tidak ditemukan. So, tetap tak ada ruginya mengetahui ini, sebagai kehati-hatian menggunakan software antivirus.
ARTIKEL TERKAIT:
Trik Menangkal Akses Mata-mata
Tips Shutdown Windows Lebih Cepat
Trik File Tersembunyi Walaupun di Show All Hidden
Tips Trik Akses Internet Cepat
Panduan Sukses Usaha WARNET
Tips Data Tidak Bisa Kopi ke Flashdisk
Tips Trik Bebas Virus Tanpa Antivirus
HALAMAN TERKAIT :
Tinggalkan komentar